Napak tilas ini diikuti 25 orang pelari yaitu dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan peserta umum. Peserta lari ditargetkan menempuh jarak 107 km secara estafet setiap 10 km dan berhenti di pos-pos yang telah ditentukan.
Dipilihnya Trowulan sebagai tempat napak tilas, semata-mata untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit yang tersohor di akhir abad XIII hingga XV. Raja pertama yang memerintah Majapahit bernama Raden Wijaya. Sedangkan panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman itu bernama Mahapatih Gajah Mada.
Dibawah kepemimpinan Raden Wijaya dan para penģgantinya, Kerajaan Majapahit menjadi kuat dan disegani di wilayah kekuasannya mulai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, bahkan sampai Malaya dan Filipina.
Nama Brawijaya dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit. Merupakan gabungan dari kata: Bhre atau Bra artinya keturunan, dan kata: Wijaya. Gelar Brawijaya pertama kali digunakan oleh Raja Dyah Kertawijaya (1447-1451) sebagai Raja Brawijaya I.
Akhirnya nama Brawijaya diberikan kepada Universitas Brawijaya oleh Ir. Soekarno, Presiden RI pertama. UB didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963 tertanggal 5 Januari 1963, dan dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.
Berikut ini rangkaian kegiatan Napak Tilas Raden Wijaya. Hari pertama (3/1/2023), Rektor UB Prof. Widodo, SSi., MSi., PhD.Med.Sc memberangkatkan peserta Napak Tilas Raden Wijaya dari Pelataran Situs Majapahit di Trowulan Mojokerto. Peserta napak tilas sebanyak 25 orang, berlari menempuh jarak 70 km dari Trowulan menuju Kebun Raya Purwodadi. Pelari berangkat dari Trowulan sekitar pukul 11.00 WIB dan diperkirakan tiba di Purwodadi pukul 23.00 WIB.
Hari kedua, Rabu (4/1/2023), ada kegiatan tetenger bumi berupa penanaman pohon buah-buahan nusantara di Kebun Raya Purwowdadi oleh Prof.Dr.Ir. M. Sasmito Djati, MS (Wakil Rektor IV), disaksikan peserta napak tilas. Kemudian peserta napak tilas melanjutkan lari estafet menuju Malang (RS UB).
Hari ketiga, Kamis (5/1/2023), peserta lari membawa bendera UB, bergerak menuju gedung Samantha Krida UB dan menyerahkan bendera kepada Rektor UB sebagai tanda selesainya napak tilas. Peserta lari akan diiringi Reyog UB menuju Samantha Krida untuk mengikuti Rapat Terbuka Universitas Brawijaya Dalam Rangka Dies Ke-60 atau Lustrum XII. (Humas UB)